Tamaro Jaya Indonesia

7 Peralatan Komunikasi Kapal Nelayan Wajib Dimiliki untuk Keamanan dan Efisiensi

Dalam dunia pelayaran, terutama sektor perikanan, keberadaan peralatan komunikasi kapal nelayan merupakan fondasi utama keselamatan dan efisiensi kerja. Kapal nelayan bekerja di wilayah laut yang luas, jauh dari daratan, dan sangat bergantung pada komunikasi yang akurat agar bisa mendapatkan informasi, menyampaikan pesan, serta merespons keadaan darurat. Karena itulah setiap kapal wajib dilengkapi dengan berbagai jenis peralatan komunikasi kapal nelayan yang sesuai standar internasional.

Tingkatkan keselamatan dan efisiensi pelayaran Anda dengan memahami lebih dalam penggunaan Peralatan Pemantauan Kapal Nelayan pada operasi harian di laut.

Artikel ini membahas secara lengkap 7 peralatan komunikasi kapal nelayan yang wajib dimiliki, termasuk fungsi, manfaat, dan alasan mengapa setiap alat sangat penting dalam kegiatan penangkapan ikan.


1. VHF Marine Radio

VHF Marine Radio adalah salah satu peralatan komunikasi kapal nelayan yang paling umum dan wajib ada di seluruh jenis kapal. Radio ini menggunakan frekuensi 156–174 MHz dan dirancang khusus untuk kebutuhan komunikasi maritim.

Fungsi dan Kegunaan

  • Menghubungi kapal lain di sekitar area operasi.

  • Berkomunikasi langsung dengan stasiun pantai.

  • Mengirim panggilan darurat seperti MAYDAY.

  • Menjadi alat koordinasi antar-ABK saat bekerja.

VHF menjadi peralatan komunikasi kapal nelayan yang sangat vital karena sinyalnya stabil, mudah digunakan, dan memiliki channel khusus darurat (Ch. 16). Dalam situasi genting, VHF adalah alat pertama yang diandalkan nelayan untuk meminta bantuan.


2. HF/SSB Radio

HF/SSB Radio adalah perangkat komunikasi jarak jauh yang sangat penting bagi kapal nelayan yang beroperasi di wilayah perairan luas atau laut lepas. Dengan jangkauan hingga ribuan kilometer, alat ini menjadi salah satu peralatan komunikasi kapal nelayan paling efektif untuk komunikasi antarnegara.

Fungsi dan Kegunaan

  • Menjangkau komunikasi jarak jauh yang tidak mampu dicapai VHF.

  • Mendapatkan informasi cuaca dari berbagai negara.

  • Terhubung dengan pusat perikanan dan stasiun penyelamatan.

HF Radio dianggap sebagai peralatan komunikasi kapal nelayan yang unggul dalam kondisi cuaca ekstrem. Sinyalnya tetap bisa bekerja meski badai atau gelombang tinggi, sehingga sangat membantu menjaga keselamatan kapal.

Kenali teknologi canggih pada radar arpa furuno untuk membantu navigasi kapal Anda menjadi lebih akurat dan aman.


3. AIS (Automatic Identification System)

AIS adalah alat identifikasi yang bekerja secara otomatis untuk menampilkan posisi kapal lain di sekitar. Sistem ini sangat membantu menghindari tabrakan, terutama di perairan yang padat.

Karena sifatnya yang otomatis dan real-time, AIS termasuk dalam peralatan komunikasi kapal nelayan yang sangat dibutuhkan kapal-kapal modern.

Fungsi dan Kegunaan

  • Menampilkan posisi kapal secara digital di layar navigasi.

  • Memberikan informasi identitas kapal, kecepatan, dan arah.

  • Mengurangi risiko tabrakan dengan kapal besar.

  • Mempermudah monitoring oleh Vessel Traffic Service (VTS).

AIS bukan hanya sekadar alat bantu navigasi, tetapi juga bagian dari sistem keselamatan modern yang wajib dimiliki sebagai peralatan komunikasi kapal nelayan.


4. GPS Navigator

GPS Navigator merupakan salah satu peralatan komunikasi kapal nelayan yang paling penting dalam menentukan posisi kapal secara akurat. Meskipun lebih sering dianggap sebagai alat navigasi, GPS juga berfungsi mengirimkan data posisi ke sejumlah perangkat komunikasi lain seperti AIS dan EPIRB.

Fungsi dan Kegunaan

  • Menentukan lokasi kapal dengan akurasi tinggi.

  • Menandai titik fishing ground atau lokasi tangkap.

  • Memudahkan penentuan jalur pulang ke dermaga.

  • Menyimpan waypoint dan rute perjalanan.

Dalam operasional harian, GPS adalah peralatan komunikasi kapal nelayan yang memberikan data navigasi penting agar kapal tidak tersesat dan bisa bekerja lebih efisien.


5. EPIRB (Emergency Position Indicating Radio Beacon)

EPIRB merupakan alat pemancar sinyal darurat yang bekerja otomatis saat kapal tenggelam atau menghadapi kondisi berbahaya. Alat ini tidak dianggap sebagai navigasi, melainkan sebagai peralatan komunikasi kapal nelayan khusus untuk keadaan darurat.

Fungsi dan Kegunaan

  • Mengirim sinyal lokasi ke satelit SAR.

  • Menyampaikan pesan bahwa kapal membutuhkan bantuan.

  • Berfungsi secara otomatis saat terkena air laut.

EPIRB memastikan bahwa posisi kapal diketahui bahkan ketika tidak ada komunikasi lain yang tersedia. Inilah yang menjadikan EPIRB salah satu peralatan komunikasi kapal nelayan paling penting dalam penyelamatan jiwa.

Pelajari informasi penting mengenai frekuensi radar arpa agar pengoperasian radar di kapal Anda semakin optimal.


6. SART (Search and Rescue Transponder)

SART adalah alat yang memantulkan sinyal radar dari kapal penyelamat agar posisi kapal nelayan yang mengalami kecelakaan bisa terlihat secara jelas di radar pencari.

Fungsi dan Kegunaan

  • Menampilkan titik lokasi kapal di radar penyelamat.

  • Mempermudah pencarian ketika cuaca buruk atau gelap.

  • Dapat digunakan pada sekoci jika ABK meninggalkan kapal.

Keberadaan SART sebagai peralatan komunikasi kapal nelayan membantu meningkatkan peluang ditemukan dalam operasi penyelamatan. Ini adalah perangkat yang wajib dibawa oleh kapal-kapal yang berlayar jauh atau membawa banyak awak.


7. NAVTEX Receiver

NAVTEX adalah alat penerima berita navigasi otomatis. Banyak negara menggunakan sistem ini untuk mengirim peringatan cuaca, informasi navigasi, dan pemberitahuan maritim secara terus-menerus.

NAVTEX termasuk dalam peralatan komunikasi kapal nelayan yang berfungsi memberikan informasi keselamatan yang sangat penting.

Fungsi dan Kegunaan

  • Menerima peringatan badai dan gelombang tinggi.

  • Mendapatkan informasi area berbahaya.

  • Memberikan notifikasi navigasi internasional.

  • Mencetak pesan otomatis tanpa internet.

NAVTEX membantu nelayan merencanakan perjalanan dengan lebih aman dan menghindari area berbahaya. Inilah yang membuatnya menjadi peralatan komunikasi kapal nelayan yang sangat direkomendasikan.


Mengapa Peralatan Komunikasi Kapal Nelayan Sangat Penting?

Semua peralatan komunikasi kapal nelayan di atas memiliki peran yang berbeda, tetapi tujuannya sama: menjaga keamanan kapal, ABK, dan proses penangkapan ikan. Komunikasi adalah kunci utama dalam pelayaran. Tanpa komunikasi yang baik, risiko kecelakaan meningkat dan kelancaran operasi dapat terganggu.

Berbagai manfaat peralatan komunikasi tersebut meliputi:

  • Menyampaikan pesan darurat dengan cepat.

  • Menjaga koordinasi antar-ABK dan antar-kapal.

  • Menghindari tabrakan di laut.

  • Menerima peringatan cuaca buruk lebih cepat.

  • Memastikan kapal tetap terpantau dari daratan.

  • Meningkatkan profesionalisme operasional kapal.

Semua manfaat ini menjadikan peralatan komunikasi kapal nelayan sebagai komponen yang tidak boleh diabaikan.


Kesimpulan

Keberadaan peralatan komunikasi kapal nelayan adalah kewajiban mutlak yang tidak hanya membantu aktivitas harian, tetapi juga menyelamatkan nyawa. Tujuh perangkat yang telah dibahas VHF, HF Radio, AIS, GPS, EPIRB, SART, dan NAVTEX memiliki fungsi masing-masing yang saling melengkapi.

Kapal nelayan yang dilengkapi dengan peralatan komunikasi kapal nelayan yang lengkap akan memiliki:

  • Sistem keselamatan lebih baik

  • Navigasi lebih akurat

  • Komunikasi lebih efisien

  • Kesiapan lebih baik menghadapi cuaca ekstrem

Pada akhirnya, peralatan komunikasi kapal nelayan bukan sekadar alat, tetapi sebuah investasi keselamatan yang menentukan keberhasilan operasional di laut.

Dapatkan peralatan komunikasi kapal nelayan terbaik dan bersertifikat melalui e-Katalog Inaproc Tamaro Jaya Indonesia untuk keamanan maksimal saat melaut.


QnA Seputar Peralatan Komunikasi Kapal Nelayan

Q: Apa saja peralatan komunikasi wajib di kapal nelayan?

A: Peralatan komunikasi wajib yang seharusnya ada di kapal nelayan meliputi:

  1. VHF Marine Radio – komunikasi jarak dekat–menengah dan panggilan darurat.

  2. HF/SSB Radio – komunikasi jarak jauh hingga antarnegara.

  3. AIS (Automatic Identification System) – identifikasi posisi kapal dan pencegah tabrakan.

  4. GPS Navigator – menentukan posisi kapal secara akurat.

  5. EPIRB – alat penanda posisi darurat untuk SAR saat kapal tenggelam.

  6. SART – pemantul sinyal pencarian berbasis radar untuk tim SAR.

  7. NAVTEX Receiver – penerima informasi cuaca dan peringatan navigasi otomatis.


Q: Bagaimana cara kerja Radio VHF dan HF di kapal nelayan?

A:

Radio VHF

  • Menggunakan frekuensi 156–174 MHz.

  • Cocok untuk komunikasi jarak dekat–menengah (1–30 mil laut).

  • Mengirim suara melalui gelombang radio langsung dari kapal ke kapal atau ke stasiun pantai.

  • Memiliki Channel 16 khusus keadaan darurat.

Radio HF/SSB

  • Menggunakan frekuensi 3–30 MHz yang mampu memantul lewat lapisan ionosfer.

  • Jangkauan bisa mencapai ratusan hingga ribuan kilometer.

  • Ideal untuk kapal yang beroperasi jauh di laut lepas.

  • Bisa mengirim suara maupun data tertentu.


Q: Apakah peralatan komunikasi bisa membantu keselamatan kapal?

A: Ya, peralatan komunikasi sangat penting untuk keselamatan kapal karena:

  • Mengirim panggilan darurat saat terjadi kondisi berbahaya (VHF, HF, EPIRB).

  • Mencegah tabrakan melalui pelacakan posisi otomatis (AIS).

  • Memberi peringatan cuaca ekstrem sehingga kapal dapat menghindari bahaya (NAVTEX).

  • Mempermudah tim SAR menemukan lokasi kapal atau korban (EPIRB dan SART).

  • Menghubungkan kapal dengan otoritas maritim untuk informasi navigasi.

Peralatan komunikasi bukan hanya pendukung operasional, tetapi juga komponen vital yang dapat menyelamatkan nyawa di laut.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest